Michael Jackson dengan pesona dan eksploitasi yang abadi

 Jackson yaitu performer paling fenomenal, punya pengaruh serta ikonik didunia. Ia satu diantara penyanyi yang dapat kita sebut sebagai musisi original. Terlebih dulu ada The Beatles, Jimi Hendrix, Frank Sinatra, serta Elvis Presley, yang saat keemasan musisi itu belum pernah saya rasakan segera. Tetapi, untungnya saya serta mungkin saja generasi 90-an biasanya masihlah dapat tumbuh berbarengan sosok King of Pop.

 

Penyanyi ini mempopulerkan moonwalk dance pada khalayak pada th. 1983, waktu dianya tampak di Motown : Yesterday, Today, Forever. Tindakan panggungnya senantiasa megah serta spektakuler. Seolah mengingatkan kita kalau ini yaitu satu keagungan. Sedikit musisi yang mempunyai showmanship seperti itu.

Sesaat Billy Jean adalah satu diantara karya terutama yang pernah diciptakannya. Ada kedalaman serta kemegahan musikal di dalamnya. Dalam lagu itu ada macam hook-hook yang ajaib. Semuanya instrumen seolah memainkan hook yang tidak sama, walau sebenarnya kita masihlah dengarkan lagu yang sama.

Dampak Michael juga sudah jadi wabah untuk banyak artis. Bahkan juga, beberapa dari mereka berupaya menirunya. Kita bisa lihat pengaruhanya di penyanyi-penyanyi saat saat ini seperti Juicetin Bieber, Juicetin Timberlake, Chris Brown, Britney Spears hingga kawannya, Madonna, yang dijuluki Queen of Pop. Terkecuali mereka, tidak terhitung berapakah jumlah impersonator yang menyambung hidup dengan menirukan tindakan serta tampilan Michael.

Lima th. berselang sesudah kepergiannya yang mengagetkan pada 2009 silam, bikin kita dirundung rasa kehilangan yang sangat dalam. Dunia tanpa ada Michael seperti tempat yang tidak sama. Alhasil, kerinduan beberapa fans yang jumlahnya mungkin saja sekitaran 100 juta lebih ini digunakan sebagai kesempatan usaha.

Grup sirkus Cirque du Soleil memperoleh untung yang mengagumkan serta fantastis lantaran pertujukkan Michael Jackson The Immortal World Tur. Film THIS IS IT juga memberi keuntungan melimpah. Mulai sejak Michael wafat, ada tiga album posthumous yang launching oleh label Sony/Epic, MICHAEL (2010), IMMORTAL (2011) serta XSCAPE (2014).

Menariknya, Michael terdaftar paling akhir kali menelurkan album pada th. 2001, berjudul INVINCIBLE. Produktivitas Michael mandek lantaran ia bersitegang dengan pejabat label, L. A Reid. Ia terasa album itu tak di promosikan sesuai sama ekspektasinya. Sedang, untuk album posthumous XSCAPE, label seperti berupaya lakukan promosi semaksimal mungkin saja. Dari mulai menggaet produser terkenal, menggandeng kolabolator setenar Juicetin Timberlake dan sebagainya. Pertanyaannya, bila Michael masihlah hidup, apakah label bakal 'seniat' itu?

Dapat iya serta dapat tak. Waktu kita mulai mengaitkannya dengan tampilan fisik, tidak sedikit yang menilainya Michael yaitu penyanyi yang aneh. Isu-isu personalnya yang penuh misteri sudah kurangi kekuatan kita untuk lihat Michael sebagai seseorang seniman. Diperparah lagi dengan masalah tuduhan pelecehan seksual, bikin pamor positif Michael turun mencolok.

Album posthumous dari musisi yang sudah wafat memanglah hal yang lumrah. Tetapi ini mungkin saja tak lumrah bila satu label melaunching terus-terusan album posthumous dari satu musisi. Popularitas yang tinggi, fans yang berdedikasi serta demo lagu Michael yang segudang bikin King of Pop sebagai musisi yang paling dieksploitasi saat ini.

Sebagai pengagum, saya terasa cukup sedih dengan hal semacam ini. Ironis sekali lihat fakta Michael yang selalu alami ekspoitasi, baik waktu masihlah hidup ataupun tidak ada. Mulai sejak kecil ia dieksploitasi ayahnya sendiri, sesudah dewasa serta wafat atas nama pasar namanya selalu di jual untuk keuntungan pemodal. Begitu menyedihkan bukan?